idealoka.com – Sebanyak 20 pengelola media online alternatif bersepakat
membentuk Himpunan Media Alternatif Nusantara (Human). Mereka mendeklarasikan pembentukkan tersebut di panggung
utama Festival Media Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di Surakarta (Solo),
Jawa Tengah, Kamis, 23 November 2017. Deklarasi dihadiri Ketua Umum dan
Pengurus AJI Indonesia dan pengurus AJI kota di Indonesia.
Human
didirikan untuk mewadahi sekaligus sebagai jaringan bagi media yang dikelola
secara mandiri dan tidak berorientasi kepada keuntungan atau bisnis.
Pembentukkan Human diinisasi oleh anggota AJI dari sejumlah daerah di
Indonesia. Hal tersebut dilandasi keperihatinan terhadap kondisi media arus
utama yang sering kali tergerus kepentingan pragmatis.
“Dari
interaksi dan keprihatinan yang sama, sejumlah jurnalis menginisiasi lahirnya
media online yang berusaha menarik kembali fungsi pers sebagai penampung dan
penyalur aspirasi masyarakat. Ini merupakan tindakan alternatif untuk menjaga
marwah media massa,” kata salah satu pengaggas Human, Dwidjo Utomo Maksum, yang
juga pengelola kediripedia.com.
Human
tidak menampik upaya beberapa jurnalis yang membangun media daring (online) menjadi perusahaan besar
dengan capaian model media kapitalis. Sebab, media seperti itu pun memang harus
tetap tumbuh. Namun, menggarap media berbasis konten unik dan inspiratif,
seperti yang dilakukan para penggagas Human juga menjadi sebuah keharusan agar
pers tetap pada koridornya.
“Media alternatif merupakan bentuk perlawanan
konstruktif terhadap kehidupan pers di tanah air yang serba formalitas,” kata Dandhy
Dwi Laksono, salah satu deklarator dalam
testimoninya.
Kehadiran Human diharapkan mendorong
keberagaman media. Selain itu, diharapkan mampu mengembangkan media yang menyalurkan
dan menginformasikan kondisi dan suara masyarakat yang terabaikan. Spirit itu
tertuang dalam slogan Human: Yang tak
berdaya juga perlu media, yang tak bersuara juga perlu media, yang tak berkuasa
juga perlu media, yang tak berdana juga perlu media, dan yang tak sama juga
perlu media.
“Konten
media yang dihasilkan kawan-kawan selama ini tetap mengacu kepada standar dan
ragam jurnalistik,” ujar salah seorang penggagas Human, Sofiardi Bachyul
JB.
Ketua Umum AJI Suwarjono mengapresasi
pembentukkan Human karena spirit mereka sejalan dengan visi dan misi dari organisasi
yang dipimpinnya saat ini. Dia bahkan berminat untuk mengembangkan sendiri
media alternatif dan bergabung bersama Human. “Agar informasi mengenai daerah
saya juga bisa terpublikasi luas karena sulit mengandalkan media nasional untuk
menyuarakannya,” ungkap Suwarjono, yang segera mengakhiri masa jabatan sebagai
Ketua AJI tersebut.
Human
saat dideklarasikan beranggotakan 20 media alternatif dari berbagai daerah di
Indonesia antara lain:
1. JurnalisTravel.com
(Padang)
2. PeladangKata.com
(Pontianak)
3. Gangsiput.com
(Yogyakarta)
4. Kediripedia.com
(Kediri)
5. Terakota.id
(Malang)
6. Batikimono
(Malang)
7. DeGorontalo.co
(Gorontalo)
8. Mentawaikita.com
(Padang)
9.
Sudutruang.com (Bengkulu)
10. LiveIndonesia.id
(Bengkulu).
11.
Tulistangan.com (Padang)
12. Duniamelancong.com
(Medan)
13. Seniberjalan.com
(Batam)
14. Inibalikpapan.com
(Balikpapan)
15. BaleBengong.id
(Bali)
16. Sumbarkita.com
(Padang)
17. ArtSpace.com
(Bandung)
18. IndonesiaBiru.com
(Jakarta)
19. KilasJambi.com
(Jambi)
20. Pojoksamber.com
(Lampung)
0 Response to "Human, Wadah Media Online Alternatif, Apa Visinya?"
Posting Komentar