idealoka.com – Destinasi wisata ekstrem ini bernama goa Luweng Jaran.
Lokasinya di Desa Jlubang, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Pemberian
nama suatu tempat dinilai mengandung nilai sejarah. Bagaimana dengan Luweng Jaran?
Konon, pada 1942
ditemukan empat jejak kaki kuda di tepi aliran sungai berbatu Desa Jlubang,
Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Kuda dan seorang tokoh yang
menunggangi dianggap terperosok dan hanyut dalam derasnya pusaran air. Lantas,
masuk ke sebuah luweng atau lubang dalam di titik yang dikenal dengan
nama ‘paikem’.
’’Cerita ini pertama
kali disampaikan mbah mantan lurah (kades,Red) Jlubang,’’ jelas Sumadi, tokoh
masyarakat Desa Jlubang.
Sumadi tidak
mengetahui alasan diabadikannya nama jaran pada luweng itu.
Apalagi, jaraknya 500 meter dari tempat ditemukannya telapak kaki kuda di tepi
sungai yang hanya mengalir ketika musim hujan.
Wonijan, tokoh masyarakat
Desa Jlubang yang lain menyatakan sejarah Luweng Jaran ini
sempat dibukukan. Salah seorang perangkat desa membuat tulisan tentang sejarah
Desa Jlubang, termasuk di dalamnya tentang Luweng Jaran. Tapi kini,
secara fisik bukti tersebut telah hilang.
‘’Waktu itu digandakan
menjadi dua buku. Satu dipinjam pegawai pemkab dan lainnya disimpan. Tapi,
tidak karuan semua,’’ jelas Wonijan.
Maka, sejarah desa
dan Luweng Jaran menyebar dari mulut ke mulut. Informasi lisan
yang berkembang itu juga tentang tim penelusur yang pernah masuk ke dalam luweng.
Daftar tim ekspedisi yang dulunya tercatat di buku tamu juga tak diketahui
rimbanya.
Dari waktu ke waktu,
para pengunjung Luweng Jaran kian bertambah. Para pecinta merasa
penasaran dengan panjang Luweng Jaran. Ujung gua vertikal ini belum
diketahui. Namun, tim pecinta gua gabungan Anglo-Australian sudah mencatat
jalur luweng sepankang 25 kilometer dari hasil ekspedisi pada
1984.
‘’Entah ujungnya
ke laut atau ke Jawa Tengah masih belum diketahui,’’jelas dia mengutip hasil
perbincangannya dengan sejumlah tim penelusur gua yang sempat singgah ke desa
tersebut. (*)
Penulis dan fotografer:
Nofika Dian Nugroho
(Jurnalis di Madiun dan sekitarnya)
nofika.nugroho@gmail.com
0 Response to "Ekspedisi Luweng Jaran (1) : Misteri Goa dan Telapak Kaki Kuda"
Posting Komentar