Lama
tertutup, jalur pendakian kuno di situs Gunung Penanggungan ditemukan. Untuk apa
dan ada apa saja di sekitar jalur pendakian kuno ini?
idealoka.com – Tim Ekspedisi Universitas Surabaya (Ubaya) menemukan
jalur pendakian kuno situs Gunung Penanggungan tahun 2015 lalu. Jalur atau
jalan pendakian kuno ini termasuk maha karya orang-orang zaman dulu.
Tim ekspedisi mendokumentasikan
jalur atau jalan pendakian kuno yang selama ini tertutup vegetasi gunung yang
merupakan kawasan cagar budaya tersebut. Tim merekamnya setelah sebagian besar
lahan gunung terbakar pada Agustus sampai Oktober 2015 lalu sehingga jalur kuno
yang selama ini tertutup vegetasi bisa terlihat jelas.
Dok. Tim Ekspedisi Ubaya |
Dari hasil rekaman kamera video
melalui drone, tim mendokumentasikan dua jenis jalur kuno. Pertama, jalur atau
jalan dari tumpukan batu berbentuk melingkar atau mengitari badan gunung. “Ada
dua jalur melingkar baik di bawah dan di bagian atas sebelum puncak gunung,”
kata salah satu anggota tim ekspedisi, Luthfi Ismail, April 2016.
Kedua, tim menemukan jalur berbentuk
zig zag yang berhubungan dengan jalur melingkar tadi. “Jalur zig zag
ini terdapat di bawah sampai puncak gunung,” katanya. Jalur melingkar dan zig
zag itu didesain sedemikian rupa dan relatif lebih aman dibanding jalur
pendakian yang digunakan pendaki selama ini. Jalur yang digunakan pendaki
selama ini cenderung lurus dan menanjak, tidak zig zag.
Dok. Tim Ekspedisi Ubaya |
Ketua Tim Ekspedisi Ubaya Kusworo
Rahadyan mengatakan perlu penelitian untuk mengetahui kapan dan bagaimana jalur
kuno itu dibuat. “Kami bukan tim peneliti, kami hanya tim ekspedisi. Jadi kami
tidak tahu pada abad berapa jalur itu dibuat," kata.
Jalur kuno itu diperkirakan dibuat
sebagai jalan untuk menuju puncak dengan tujuan ritual. “Di sekitar jalur
tersebut memang terdapat punden berundak dan goa pertapaan,” kata Kusworo.
Dalam ekspedisi sejak 2012 sampai 2016, Tim Ekspedisi Ubaya menemukan 134 situs
baik berupa candi, punden berundak, gapura, prasasti, goa, dan jalur
kuno.
Dalam beberapa kitab kuno Jawa
disebutkan bahwa Gunung Penanggungan yang dulu bernama Gunung Pawitra merupakan
gunung suci bagi masyarakat Hindu dan Budha. Pawitra dipercaya sebagai puncak
Gunung Mahameru yang dipindah dari India ke Jawa.
Karena kesakralannya, Pawitra jadi
tempat pertapaan para resi. Pawitra diperkirakan sudah jadi tempat ritual sejak
abad ke-10 sesuai angka inskripsi tertua yang pernah ditemukan dalam prasasti
di Penanggungan yang menunjukkan abad ke-10 Masehi. (*)
0 Response to "Ada Apa di Jalur Pendakian Kuno Situs Gunung Penanggungan? "
Posting Komentar